Kompor Meleduk - Masandi Wibowo

Setiap orang itu punya kebiasaan cara makan yang berbeda. Bahkan terbilang aneh bagi sebagian orang.

Ada yang suka banget pedes, ada yang sukanya lauk kering, ada yang seneng sayurnya di pisah. Ada juga yang merasa, kalau itu bagian paling lezat maka belakangan di makan.

Saya termasuk tipe ini, yang kalau dipiring ada capcay dan di sebelahnya rendang, saya akan habiskan nasi dan capcaynya dulu, baru yang terakhir rendang dinikmati pelan-pelan sambil diresapi.

Ternyata saya gak sendirian, ada juga yang cara makannya seperti saya, termasuk salah satu teman kantor namanya Dewi.

**
Suatu hari mbak Dewi makan siang di kantin mall Mangga Dua, bersama ketiga CS-nya, di warung padang favorit mereka. Yang dia pesen rendang daging dengan sedikit nasi dan sayur daun singkong lengkap dengan sambelnya.

Udah pasti dong, yang dia makan awal itu sayuran berikut nasinya yang udah jadi kebiasaan. Sedangkan si daging rendang yang lezat itu, di biarkan menunggu giliran di piring.

"Loh kok rendangnya gak di makan, Dew?" tanya Sinta.

"Nanti, ini kan bagian paling enak jadi belakangan," jawab Dewi

"Aneh luh..." kata Ira.

"Kalau bagian paling enak itu di nikmatin pelan-pelan, lagian makan kan kudu dinikmatin" jawab Dewi

"Ya udah, buruan makannya biar gak telat balik kantor." timpal Puji.

"Oke... sabar," kata Dewi sambil menghabiskan sisa satu sendok nasi di piring.

Tiba-tiba, "Duarr...!"

Salah satu kompor di warung padang itu meleduk. Pengunjung panik dan berlarian keluar. Gak kecuali yang empat orang ini.

Sambil menarik tangan Dewi, si Desi teriak, "Ayo Dew, cepet keluar!"

Dengan panik si Dewi pun ikut keluar, Piring tersenggol, rendang daging pun terjun kelantai.

"Waduhh... rendang daging gue... mana belum sempet gue colek lagi," celotehnya kesal.

Di luar kantin yang lain cuma bisa ngakak, "Hahahaha... makan tuh kompor."

"Lagian sih lu, orang mah yang enak itu dimakan duluan,  jadi kalau ada apa-apa udah kemakan, lah kalau kompor meleduk kayak gini kan udah lo makan jadinya," kata Sinta

"Lah... mana gue tau sih Sin, kalau tuh kompor mau meleduk, lagian tumben banget tuh kompor ngamuk," jawab Dewi kesal.

Untungnya, api bisa cepet di matiin sama si Uda, jadi enggak sampai membahayakan. Tapi suasana kantin jadi kacau.

"Ya udah ayo cabut aja." kata Ira.

"Lah gue masih laper nih!" timpal Dewi

"Udah lo puasa aja dulu biar kurusan," kata Puji

"Kampret, lu"

"Hahahaha..."