Sungai ini Jadi Saksi Bisu, Betapa Sayangnya Bapakku

Sungai Yang Jadi Saksi Bisu, Betapa Sayangnya Bapakku

Entah kenapa saya sedih melihat keadaan sungai ini, airnya kotor dan banyak sampah di dalamnya. Saya rindu dengan sungai ini yang dulunya jernih. Malah saking jernihnya ikan saja akan terlihat saat berenang didasarnya.

Beberapa hari yang lalu saya melintasi sungai perbatasan antara provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat ini. Kebetulan saya melihat beberapa anak sedang bermain, saya kira mereka sedang mencari ikan, enggak tahunya yang dipungut dari sungai adalah mainan bekas yang sedang hanyut.

Saat masih kanak-kanak dulu saya suka mandi dan mencari ikan di sini dengan kawan-kawan. Tapi sayangnya, saya tidak berani berlama-lama mandi di sini takut ketahuan bapak. Sebab beliau selalu melarang saya main di sungai. “Takut saya hanyut,”katanya.

Tapi namanya juga anak-anak, dilarang bagaimanapun tetap saja bandel. Biasanya saya suka diam-diam saat melakukan aksi ini, bahagia banget rasanya kalau lolos dan berhasil nyemplung di sini.

Sebab saya sering kecewa dengan sikap bapak, beliau sering tiba-tiba nongol di bibir sungai dengan mengacungkan jarinya sambil menunjuk saya dan berteriak,”Andi Hayoo mentas..!!!” Kalau sudah begitu saya harus segera bergegas naik dan berlari pulang.


Kini setelah dewasa dan mempunyai anak, saya baru menyadari kenapa bapak saya dulu melakukan itu.

Bapak saya ternyata sangat sayang kepada saya. Jadi tidak mau sesuatu hal buruk terjadi kepada saya.
Tanpa sadar, kini saya juga sering melarang anak saya melakukan ini dan itu. Karena juga khawatir sesuatu hal buruk terjadi pada anak.

Tetapi sayang, saat ini sudah tidak ada yg bisa melarang saya lagi, sebab bapak saya telah pergi untuk selama-lamanya, bahkan disaat kepergiannya pun saya tidak sanggup untuk menangis, saya tidak tahu yang harus saya lakukan. Seperti mimpi, namun itu nyata.

Kini Sungai ini jadi saksi bisu, saksi dimana dulu bapak sering mendatangi saya di saat sedang asik tertawa bersama teman-teman.

Sungai yang sudah kotor dan  tercemar, bahkan ikan pun enggan tinggal di dalamnya.

4 komentar

  1. Mentas... Ini juga kata yang sering aku dengar saat aku masih kecil yang suka bluron adus ora mentas mentas..

    Mandi lama nggak selesai selesai.. Gitu yang Bro kira kira..?

    BalasHapus
  2. Upsss.. ada yang pengalamannya sama rupanya, mandi di kali ngumpet-ngumpet.. ahahahahaha

    Yah begitulah mas, terkadang kita ga sadar kalau orangtua melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan karena sayang. Mudah-mudahan mengajarkan kepada kita saat jadi orangtua sekarang, bahwa kadang anak membantah karena mereka tidak mengerti tujuannya. Semoga kita bisa sabar menghadapi mereka saat begitu..

    Iya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dulu saya sebel banget kalau di marahin. Karena emang gak tau kalau tujuannya itu baik.

      Hapus