masandi.my.id |
Sekilas tentang Shirokuma
Nama 'Shirokuma' adalah kata dalam bahasa Jepang yang kalau kita terjemahkan artinya 'Beruang putih', sebuah maskot yang menyukai cuaca dingin dan makanan penutup yang lezat.
Shirokuma menyajikan krim lembut dan makanan penutup Jepang yang berkualitas tinggi dan lezat. itu sih kata mereka, buktinya beberapa makanan yang kami pesan, tidak applicable bagi lidah saya.
Kalau di tarik sejarah kebelakang, saya punya pengalaman buruk dengan masakan jepang. Saya ingat waktu pertama kali makan di Hoka-Hoka Bento, saya mau muntah. Dan itu membuat istri saya ngakak bukan main.
Seiring waktu berjalan lidah saya pun mulai jinak dengan si Hokben. Saya mulai bisa menikmati beberapa menu di sana.
Tapi kali ini di Shirokuma saya mencoba makanan penutup Jepang. hadeuh... rasanya masih asing bagi lidah saya yang lebih familiar sama bakso.
Kalau masalah display tempat sih, memang menarik. Dengan warna-warni yang soft dan beberapa hiasan kayu.
Berikut ini yang kami pesan di Shirokuma
- 1 spam fried rice 42.000
- 1 spam fried rice 42.000
- 1 chocolate float 35.000
- 1 mineral water 12.000
- 1 ck melt cheese 42.000
- 1 bambooC latte + ice 29.000
- 1 shaka fries + BBQ chicken 25.000
- 1 popcorn chicken + BBQ Chicken 31.000
- 1 shiratama float + matcha 35.000
Dari makan di atas yang terasa familiar cuma telor ceplok doang menurut saya. hemmm... kentang gorengnya juga oke sih.
Tapi ini baru pertama, lidah saya belum cocok. Mungkin kalau sudah beberapa kali lidah saya juga akan mengenali dan terbiasa dengan makanan penutup di Shirokuma.
Upps... Sorry untuk para jomblo jangan baper ya dengan adegan romantis ini. Adegan ini sengaja di lakukan untuk mengurangi kejenuhan saat santapan kurang nikmat.
Piss...
Hahaha mesra nih ye....keren bro
BalasHapusMasakan Jepang memang masih sulit diterima oleh banyak masyarakat Indonesia. Rasanya memang unik dan tidak semua bisa menerima, apalagi yang versi mentahan, seperti sushi dan sashimi.
Untuk bisa menerimanya, butuh pembiasaan. Bagaimanapun manusia akan beradaptasi dengan segala sesuatu dan itu bisa dilakukan.
Saya sendiri "melatih" anak saya, si kribo untuk bisa menerima segala macam masakan, baik dari dalam maupun luar negeri. Itu karena saya pikir suatu waktu, ia akan dihadapkan pada situasi dimana pergaulan menuntutnya untuk makan makanan asing. Jadi, ia saya coba biasakan untuk bisa cepat menyesuaiakan diri dan menerima makanan yang terasa asing sekalipun.
Coba terus mas... jangan ragu
iya pak, kedepan saya akan mencoba makan-makanan yang asing. siapa tau saya di ajak makan klien dari luar negeri dan di suguhin makanan khas mereka. :)
HapusUhuyyy...
BalasHapusMesranya dua sejoli di atas.
Lidah saya juga gitu, Mas. Pilih-pilih makanan. Makanya saya itu kalau makan di luar seringnya pesan nasi goreng aja, itupun kadang tidak sesuai selera. Kalau mau coba menu baru, takut tidak suka. Kan rugi sekaligus sayang kalau makanannya dibuang atau tidak dimakan.
uhuyy... yang udah sehat. udah mulai aktif nulis lagi nih keliatannya.
Hapuskalau mba imah sih gak usah makan di luar, bikin aja menunya di dapur imah. beresss... pasti sesuai selera.
Sebenarnya sepintas, menu jepang itu tidak jauh beda dengan menu di indonesia, mungkin hanya beda cara penyajian dan masaknya saja. Saya paling suka jajan di hoka-hoka itu.
BalasHapussaya mas, saya juga sekarang suka banget sama si Hoka.
HapusTerlihat menarik sih, tapi belum tahu rasanya, apakah cocok atau gak dilidah saya..he
BalasHapusSaya cukup kuat melihat foto terakhir, Mas..he
Karena saya yakin suatu saat bisa gitu kalau udah halal..hihi
tampilannya sih oke cukup menggoda.
Hapusayo... kapan di halalkan nih mas andi. :)
Nanti kalau udah waktunya, Mas..hehe
HapusSalam kenal dari blogmashendra. Wah ketika pertama kali nyobain makanan yang asing di lidah, pasti beragam reaksi yah, bapak saya sampe sekarang gak suka sama daging sapi. Meskipun dipaksa juga tetap aja gak cocok di lidahnya.
BalasHapusSaya malah doyan banget makanan Jepang gitu, apalagi ikan tuna setengah matang plus kecap asin, hmmmmm yummy..... Semoga kedepannya bisa cocok dengan beragam menu masakan dari luar Indonesia ya mas. Itu gambarnya mesra banget
salam kenal juga.
Hapuskadang trauma masa kecil juga menjadi penyebab seseorang gak doyan sama makanan tertentu.
itu mungkin yang di alami bapaknya.
maaf.. ya kalau terlalu mesra gambarnya.. :)