Giant Kota Harapan Indah, dan Larangan Memotret

Giant Kota Harapan Indah, dan Larangan Memotret

Sabtu pagi yang cerah, enggak asik rasanya kalau cuma diem aja di rumah. Enaknya sih buat jalan-jalan.

Kali ini saya menuju ke sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Bekasi, yaitu Kota Harapan Indah. rencananya sih mau lihat-lihat elektonik di sini. karena kadang suka ada promo.




Dengan harga parkir Rp. 2000 di 3 jam pertama dan Rp.1000 untuk jam berikutnya saya rasa cukup wajar harga parkir di sini. Tetapi dulu kalau belanja di sini parkir itu bisa gratis kalau saat keluar menunjukkan struk belanja. 

Giant Kota Harapan Indah, dan Larangan Memotret

Tempat parkir yang luas dengan atapnya yang menutupi jadi enggak kwatir motor kepanasan atau kehujanan.

Saat memasuki mall saya asik jeprat-jepret dengan ponsel oppo neo-5 saya, sampai memasuki pintu masuk.

Sebenarnya saya agak kikuk saat motret takut dilarang security mall.


Giant Kota Harapan Indah, dan Larangan Memotret

Dan saya pun memasuki pintu mall sambil terus jeprat-jepret. Tapi benar saja, yang saya takutkan pun terjadi.

Giant Kota Harapan Indah, dan Larangan Memotret

Tiba - tiba saya di tegur security yang melihat kegiatan saya.

"Dari mana, Pak?"

"Oh.. enggak darimana-mana saya buat pribadi aja nulis pengalaman di blog"

dan dia pun mundur secara teratur.

saya pun jadi penasaran dan tanya lagi ke security itu

"Emangnya enggak, boleh ya pak"

"Iya, sebenarnya sih enggak boleh. harus ijin dulu"

Dari pengucapan kalimatnya ada pengecualian, pikir saya.

Tapi saya terlanjur Bete.

Jadi saya matikan kamera dan bilang " oh ya udah kalau begitu, kamera akan saya matikan" sambil ngeloyor pergi.

Giant Kota Harapan Indah, dan Larangan Memotret

Dan foto ini adalah foto terakhir yang saya ambil, setelah di tegur oleh pihak keamanan Giant.
saya emang enggak begitu paham peraturan tentang memotret di ruang publik. Tapi saat saya di mall Pacific Place tidak masalah tuh saya jeprat-jepret di sana.

Padahal kan mall Pacific Place lebih berkelas dan tingkat keamanannya lebih super ketat. kenapa di mall yang sekelas Giant saya tidak boleh memotret padahal kan cuma pake Hp.

Tapi saya hargai kebijakan management tersebut. padahal sayang kan saya bisa promosiin tempat belanjanya di blog saya gratis.

Sudahlah saya enggak mau ambil pusing yang penting saya dapat bahan tulisan. he.. he.. he

5 komentar

  1. wah....wah boleh jg semangatnya mas.. :)

    . saran saya klu mau memfhoto diam2 harus berguru dulu dng Pak Anton Mas.... :)

    Si Pak Anton Jawaranya soal memfhoto. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Kang keasikan foto jadi gak perhatiin larangan foto di beberapa tempat umum.

      saya mesti belajar lagi nih sama Pak Anton, cara foto objek secara diam-diam tapi tetap bagus hasilnya

      Hapus
  2. Kalau saya ndableg mas.. pernah dilarang foto, ya saya tanya harus minta izin sama siapa? Ya saya samperin.. 😁😁 ujungnya ya dikasih izin.

    Kalau lagi malas minta izin, ya saya tunggu satpamnya pergi, kan nggak mungkin dia ngikuti saya terus. Harus jalan terus.. wkwkwkwkwkw.. dalam hal ini saya badung dan ikuti gaya wartawan yg kadang nekat dan yg terpenting dapat foto.

    Jangan bete mas.. itu mah bagian dari kehidupan blogger kota. Butuh sedikit kenekatan dan keberanian untuk mendapatkan hasil.

    BalasHapus
  3. Tambahan.. coba belajar motret dari pinggang, atau kalau ada obyek bagus pura2 sedang lihat hape.. kalau situasi memungkinkan, barulah ambil fotonya. 😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih tipsnya pak, saya akan coba ndablek, gayanya Pak Anton :)

      Hapus