4 Kebiasaan Makan dan Minum yang Di Larang Tapi Biasa Dilakukan

4  Kebiasaan Makan dan Minum yang Di Larang Tapi Biasa Dilakukan
Di sadari atau tidak mungkin karena kebiasaan, terkadang kita menganggap hal - hal ini biasa padahal islam melarang hal-hal yang di bawah ini.

Untuk itu saya sini  mencoba untuk sekedar mengingatkan 4 hal kebiasaan makan yang terlihat biasa, artikel ini tentunya di tujukan khususnya untuk mengingatkan diri saya sendiri dan bagi anda juga.

Berikut beberapa hal kebiasaan makan dan minum yang di larang tapi biasa dilakukan :

1.    Makan  dan minum dengan tangan kiri

Makan adalah kebutuhan pokok, seperti yang kita tahu adab makan juga di atur dalam agama islam, dan salah satu perkara yang dilarang adalah makan dengan tangan kiri.
Sebab rasullullah melarang kita makan dengan tangan kiri.

Rasulullah SAW bersabda :

“jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya” (HR. Muslim no. 2020).

Firman Allah:

“wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, sesungguhnya ia menyuruh kepada perbuatan buruk dan kemungkaran” (QS. An Nur: 21)

Tapi sudah menjadi kebiasaan mungkin, saya pernah melihat seseorang yang bergelar Haji dan bahkan di sebut sebagai guru makan dan minum dengan tangan kiri, saya rasa bukan karena dia tidak tahu tapi sepertinya karena sudah kebiasaan.

Oleh karena itu mulai dari sekarang bisakanlah makan dan minum dengan tangan kanan, terutama kita harus menegur anak kita yang masih kecil agar kelak nanti jadi terbiasa.
agar kita tidak mengikuti langkah-langkah setan

2.    Makan dan minum sambil berdiri

Makan sambil berdiri biasanya paling banyak kita jumpai saat acara pernikahan di gedung, karena terbatasnya kursi jadi sebagian orang akan makan sambil berdiri.

Makan sambil berdiri ini sebenarnya di larang oleh rasullullah:

Dari Anas dan Qatadah, Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya beliau melarang seseorang      sambil berdiri, Qotadah berkata:”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu kebih buruk lagi”. (HR.Muslim dan Turmidzi)

Hal ini bisa di buktikan secara ilmiah, karena menurut penelitian pada saat berdiri kondisi tubuh dalam posisi syaraf dalam keadaan bekerja keras untuk menjaga keseimbangan tubuh, dan sedangkan pencernaan dalam keadaan siap jika syatraf tidak tegang yaitu pada posisi duduk.

Karena dalam posisi duduk makanan dan minuman akan masuk perlahan kedalam usus tidak jatuh langsung jatuh ke dasar usus, jika kejadian ini terjadi terus menerus akan menyebabkan melarnya usus.

Dan juga pada saat minum, air akan dapat tersaring dengan sempurna hanya dalam keadaan duduk karena sfringer ,struktur otot yang bisa membuka ( jadi air kemih bisa lewat) dan menutup , jadi air tidak langsung jatuh ke kantung kemih, dan air akan di salurkan ke pos penyaringan yang ada di ginjal.

Saya pernah mendengar cerita, tetangga saya seorang tukang becak, katanya kalau berobat ke pengobatan tradisional si Anu   cuma pake air, manjur katanya, tetapi minumnya harus sambil duduk.
Saya tanya ke dia kenapa harus sambil duduk, dia nggak tau kenapa ,mungkin syarat aja kali. Sekarang saya tahu kenapa .  he.. he..

3.    Meniup makanan panas dan air minum

Pada saat minum mungkin sebagian kita secara tak sengaja bernafas di dalam gelas, karean saking hausnya segelas minum langsung abis sekali tenggak.
Padahal adab dalam islam melarang hal yang demikian

Berikut hadisnya:
Dari Abu Sa’id al-Khudry radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya dia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang minum dari bagian yang retak dari sebuah gelas, dan melarang meniup di dalam minuman.” (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi, dan dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Dha’if Sunan Abi Dawud)

Dan penjelasan dari hadis itu secara ilmiah seperti  ini,  manusia bernafas menghirup oksigen O2 dan mnghembuskan karbondioksida atau CO2,  ketika meniup makanan yang kita keluarkan adalah CO2 sementara makanan  panas akan mengeluarkan uap air yaitu H2O

Menurut reaksi kimia, jika uap air bereaksi dengan karbondioksida akan terbentuk  senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang sifatnya asam.

Jadi kalu kita terbiasa meniup makanan atau minuman itu sama saja kita meniupkan karbon dioksoda kedalam makanan dana minuman tersebut.
Bukan cuma itu sih, kalau yang niup belum gosok  gigi gimana?   kayaknya lebih banyak tuh racunnya ke makanan.  hee..hee.

4.    Mencela makanan

Tanpa kita sadar kita itu sering mencela makanan seperti kata-kata gak enak, keasinan, atau kata-kata ga enak lainnya , sadar atau enggak pasti kata-kata itu terucap.

Selayaknya kita mensyukuri makanan walaupun keliatannya sepele tapi tetap kita tidak boleh mencelanya, umpama jika hidangan yang ada biasa saja bahkan tidak menggugah selera  sekalipun, lebih baik kita diam.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata:

"Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali". [HR al-Bukhâri dan Muslim].

Dari Abu Hurairoh , ia berkata:

“Rosululloh  tidak pernah mencerca makanan sama sekali. Bila Beliau mengingin-kan sesuatu Beliau memakannya dan bila tidak suka Beliau meninggalkannya”. (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Dengan tidak mencela makanan berarti juga kita menghargai orang yang memasak, sehingga kita tidak menyakiti hati mereka.

Demikian sedikit tulisan mengenai adab makan dan hal yang tidak di perbolehkan semoga kita semua bisa menjalankannya , kita bisa meneladani  Rasulullah dan mudah-mudahan kita mendapat  syafaat dengan mengikuti sunahnya  aamiin…

Posting Komentar